I.
PENGERTIAN DAN KONSEP
PROYEK
1.1. Pengertian
Mata kuliah Analisa
Manfaat Biaya tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan proyek, karena yang akan
dianalisa adalah tentang manfaat (benefit) dan biaya (cost) dari suatu kegiatan
proyek. Oleh karenanya mata kuliah yang berkaitan dengan kegiatan proyek yang
meliputi perencanaan, penaksiran (penilaian), pelaksanaan (implementasi) dan
evaluasi ini diberi nama dengan bermacam-macam nama seperti mata kuliah
“Evaluasi Proyek”, “Perencanaan dan Analisa Proyek”, “Perencanaan dan Evaluasi
proyek” dan lain-lain nama, namun tujuan
dari mata kuliah ini adalah untuk mengetahui berapa biaya (cost) dari suatu
kegiatan dan berapa manfaat atau benefit dari suatu kegiatan tersebut baik
dalam bentuk finansial maupun ekonomi, dan dengan mengetahui kedua bagian
tersebut yaitu manfaat dan biaya, lalu dapat diketahui besarnya keuntungan yang diperoleh dalam kegiatan yang
dilaksanakan.
Berbagai ragam kegiatan dapat dimasukkan kedalam kerangka proyek,
seperti pada kegiatan pertanian proyek dapat berupa pembuatan saluran irigasi,
penggemukan ternak sapi, penanaman berbagai jenis tanaman, pembangunan pedesaan
dan lain-lain. Dari ragam kegiatan yang
dilaksanakan dalam proyek lalu timbul difinisi yang beragam diantaranya ada
yang memberikan arti bahwa proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan
kemanfaatan (benefit), atau suatu aktivitas dimana dikeluarkan biaya dengan
harapan untuk mendapatkan hasil (return) diwaktu yang akan datang.
Aktivitas suatu proyek
selalu ditujukan untuk mencapai suatu tujuan dan memiliki suatu titik tolak
(starting point) dan suatu titik akhir (ending point), biaya maupun hasilnya
adalah hal yang pokok untuk diukur.
Manfaat (benefit) dalam suatu proyek adalah segala sesuatu yang
memberi faidah bagi suatu kegiatan (proyek) sehingga dapat mengurangi
biaya. Sedangkan biaya (cost) adalah segala sesuatu yang menyebabkan berkurangnya manfaat dari suatu
kegiatan (proyek).
Proyek pertanian adalah suatu kegiatan investasi yang mengubah
sumber-sumber finansial menjadi barang kapital yang dapat menghasilkan
keuntungan-keuntungan atau manfaat setelah beberapa periode waktu. Akan tetapi beberapa proyek pertanian,
biaya-biaya produksi atau pemeliharaan yang telah dikeluarkan diharapkan dapat
memberikan keuntungan atau manfaat secara cepat kira-kira dalam satu tahun, dan
difihak lain proyek pertanian tersebut memiliki perhitungan yang berbeda dengan
kegiatan yang memberi keuntungan dalam
jangka waktu lama seperti pada
perkebunan kelapa, karet dan sebagainya.
Memang batasan antara pengeluaran investasi dan pengeluaran
operasional dalam suatu proyek pertanian tidak semuanya jelas. Pupuk, pestisida dan sejenisnya
dianggap sebagai pengeluaran produksi yang
habis dipakai dalam satu musim tanam atau satu tahun. Bangunan,
traktor atau ternak-ternak pengembang
biak (breedding herd) biasanya dianggap suatu investasi yang akan memberikan
hasil setelah beberapa tahun. Tetapi untuk hal yang sama pada suatu proyek
lain, mungkin dianggap suatu pengeluaran investasi dan atau pengeluaran biaya
produksi. Perbanyakan benih padi dianggap suatu pengeluaran produksi tetapi
penanaman pohon-pohon mangga dianggap suatu pengeluaran biaya investasi.
Jadi proyek merupakan wadah
untuk melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan dalam suatu unit kegiatan.
Proyek merupakan elemen operasional yang paling kecil yang dipersiapkan dan dilaksanakan sebagai suatu kesatuan yang
terpisah dengan perencanaan nasional atau program pembangunan sektor pertanian
dan lain-lain.
Proyek merupakan suatu kegiatan tertentu dimaksudkan untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Biasanya proyek merupakan kegiatan yang khas secara nyata berbeda dengan
kegiatan investasi bukan merupakan
kegiatan rutin dari suatu program yang
dilaksanakan.
Dengan mempertimbangkan kegunaan dari kerangka acuan proyek dalam proses pembangunan, proyek
dapat pula diartikan sebagai suatu “potongan waktu” (time slice) dari program
jangka panjang untuk suatu daerah, komoditas atau suatu fungsi perluasan
usaha. Untuk lebih jelasnya tetang
kegiatan proyek yang merupakan potongan waktu dari program jangka panjnag untuk suatu daerah, komoditas atau fungsi
perluasan usaha, dibawah ini disajikan tentang
letak proyek seperti pada gambar
1.
![]() |
Gambar 1.
Bagan sebuah program dengan
kegiatan proyek.
1.2. Tujuan Analisa Proyek
Untuk perusahaan swasta atau perusahaan pemerintah, tujuan umumnya
adalah memaksimalkan pendapatan netto,
meskipun kedua-duanya memiliki tujuan penting lainnya selain menghasilkan
keuntungan maksimum juga memperluas
kegiatan-kegiatan yang mampu mengurangi
resiko, tetapi masyarakat sebagai satu keseluruhan sebagai bagian dari
proyek mempunyai tujuan pokok yaitu meningkatkan pendapatan.
Selain tujuan umum diatas, tujuan dari
analisa manfaat biaya adalah untuk menentukan pilihan investasi. Karena sumber-sumber
yang tersedia bagi pembangunan adalah terbatas, maka perlu sekali diadakan
pemilihan diantara berbagai macam
peluang usaha (proyek). Kesalahan dalam pemilihan proyek dapat mengakibatkan
pengorbanan dari sumber-sumber yang langka. Karena itu perlu diadakan
perhitungan percobaan sebelum melaksanakan proyek untuk menentukan hasil dari
berbagai alternatif dengan jalan menghitung biaya dan kemanfaatan yang dapat
diharapkan dari proyek.
Untuk pertanian kita dapat mengambil manfaat
netto sebagai tujuan maksimum, banyaknya kenaikan keluarga tani yang dapat
hidup diatas rata-rata kelompoknya
sebagai akibat dari penyertaan petani dalam proyek.
“Dengan” dan “Tanpa” Perbandingan
Analisa proyek mencoba untuk menentukan dan
menilai biaya-biaya dan manfaat yang akan timbul dengan usulan proyek dan
membandingkan kedua-duanya dalam situasi tanpa proyek. Perbedaannya adalah
tambahan manfaat netto akan muncul dari investasi proyek, seperti terlihat pada gambar 2.
![]() |
Pedekatan
diatas tidak sama dengan perbandingan dalam keadaan “sebelum” dan “sesudah” proyek . perbandingan
antara sebelum dan sesudah proyek tidak menghitung perubahan-perubahan produksi
yang akan muncul tanpa pelaksanaan proyek, sehingga mengarah pada suatu laporan
yang salah mengenai pengertian manfaat
investasi proyek.
1.3. Kegiatan Proyek
Proyek yang dipersiapkan
secara rumit dalam kerangka kerja perencanaan pembangunan, meningkatkan dan memberikan
arti bagi usaha pembangunan secara luas.
Kerangka proyek itu sendiri merupakan suatu alat analisa yang akan memberikan
gambaran mengenai biaya-biaya yang harus dikeluarkan setiap tahun sehingga
penyediaan sumber daya dapat tersedia sesuai rencana (kebutuhan). Kerangka
proyek memungkinkan untuk memecahkan masalah-masalah organisasi dan
administrasi yang mungkin dihadapi, memungkinkan penekanan terhadap susunan
administratif jika masalah ini merupakan
gambaran mengenai sensitivitas hasil (return) terhadap investasi jika masalah manajerial timbul.
Kerangka kegiatan proyek dalam memanfaatkan sumber daya
dikelompokkan kedalam lima
macam kegiatan.
1). Proyek Inovasi Teknologi
Kegiatan ini menyangkut proyek-proyek yang
bertujuan memodernisasi usaha-usaha produksi melalui produktivitas berbagai
cabang usaha yang ada, umumnya merupakan proyek
pengenalan teknologi misalnya penggunaan saprodi, penggunaan alat-alat
produksi yang lebih efisien.
2). Proyek Perluasan Penggunaan Sumber Daya
Mencakup
proyek yang bertujuan memberikan
tambahan kegunaan bagi sumber daya yang ada kedalam usaha produktif, misalnya
irigasi, membuat dam, pembukaan lahan konversi dari areal hutan.
3). Proyek Perbaikan Status Golongan Tertentu
Proyek
ini berorientasi pada perubahan status
ekonomi golongan tertentu dengan usaha bermacam-macam, golongan ini digolongkan
sebagai golongan kekurangan modal, didalamnya dapat termasuk inovasi teknologi
gizi masyarakat dan lain-lain.
4). Proyek Perbaikan Penangan Pascapanen
Terutama yang
berkaitan dengan kegiatan pascapanen yang bertujuan memperbaiki mutu dan
produktivitas dari barang-barang yang memiliki kelanjutan dari usaha primernya,
meningkatkan pendapatan produsen, mengurangi fluktuasi harga barang musiman
dengan penyediaan tempat penyimpanan seperti cool storage. Semua usaha yang
bertujuan memperbaiki mutu.
5). Proyek Pembinaan Kelembagaan
Tergolong
dalam proyek kelembagaan yang menunjang dan dapat menjamin peningkatan
produksi. Pembinaan berkaitan dengan perkreditan yang menunjang inovasi
teknologi.
Suatu proyek tidak begitu saja dilaksanakan tapi diseleksi dengan
memprioritaskan proyek-proyek yang paling menguntungkan. Dalam pemilihan proyek
yang tepat ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan diantaranya:
1.
Derajat intensitas penggunaan faktor-faktor produksi, bila faktor
produksi lebih banyak tersedia maka akan lebih menguntungkan dalam pelaksanaan
proyek.
2.
Besarnya investasi, manfaat yang akan diterima harus lebih banyak
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
3.
Pentahapan dari penggunaaan investasi, penggunaan investasi yang
dilaksanakan apakah dalam waktu sekaligus
atau bertahap disesuaikan dengan
ketersediaan dana, biasanya investasi
pada awal lebih sukar pengembaliannya daripada bertahap.
4.
Cukup menggunakan sumber daya domestik, atau implikasi dari
penggunaan sumber daya luar negeri.
5.
Mudah atau tidak pelaksanaannya.
6.
Dampak terhadap masyarakat yang terkena proyek, apakah masyarakat
golongan ekonomi lemah atau sebagaian kecil dari mereka, dampak terhadap APBN atau pengaruh terhadap pendapatan
nasional.
1.4. Perencanaan
Proyek
Perencanaan proyek membuat
rumusan-rumusan dan tindakan-tindakan yang perlu untuk mencapai hasil. Proyek
memberi suatu cara yang penting, yang dengan proyek tersebut investasi dan
pengeluaran-pengeluaran untuk pembangunan/kegiatan lainnya dapat
direalisasikan.
Perencanaan pembangunan yang baik membutuhkan proyek-proyek yang
baik pula, demikian juga proyek yang baik memerlukan perencanaan yang baik.
Perencanaan yang baik tergantung dari tersedianya informasi
mengenai adanya investasi yang potensial dan pengaruhnya terhadap perumbuhan
dan tujuan-tujuan nasional. Perencanaan yang realistis memberikan informasi
mengenai jumlah pengeluaran yang akan digunakan dalam kegiatan proyek dari
sumber-sumber daya yang dibutuhkan untuk
setiap jenis investasi.
Pemilihan usaha sebagian besar didasarkan kepada
indikator-indikator nilai, biaya dan hasil-hasilnya. Penilaian ini sering
diukur melalui harga-harga pasar yaitu harga barang dan jasa yang sebenarnya
terjadi dipasar.
Proyek yang dipersiapkan secara cermat dalam kerangka perencanaan,
meningkatkan dan memberikan arti bagi usaha pengembangan secara luas. Kerangka
proyek itu sendiri merupkan suatu alat analisa.
Perencanaan kegiatan proyek akan melewati suatu tahapan kegiatan,
dalam hal ini berbagai unsur perlu dipersiapkan dan diuji untuk mengambil
keputusan. Oleh karena itu persiapan suatu usaha (project preparation) dapat
dilihat sebagai suatu rangkaian kegiatan yang pada akhirnya harus ditunjang
dengan sejumlah penelaahan (study) dan dokumen-dokumen untuk mengambil
keputusan (decision), apakah suatu rencana investasi dapat dilaksanakan atau
tidak. Tahapan-tahapan penelaahan (study) perencanaan adalah sebagai berikut:
1.4.1.
Tahap Identifikasi
Pada tahap ini
ditentukan tujua dari rencana investasi yang dapat berupa:
1.
Membangun usaha baru.
2.
Memperbesar kapasitas produksi.
3.
Diversifikasi produksi.
1.4.2.
Tahapan Seleksi Pendahuluan
Berdasarkan
obyek yang ditentukan, apa yan menjadi tujuan telaahan (studi) dilakukan pengumpulan data yang
berkaitan dengan proyek antara lain:
1.
Dimana sumber bahan baku/bahan mentah dapat diperoleh dengan mudah
dan berapa tingkat harganya.
2.
Darimana mesin-mesin/peralatan yang diperlukan dapat diperoleh.
3.
Apakah ahli-ahli khusus diperlukan dalam proyek.
4.
Modal yang tersedia.
5.
Bagaimana saluran distribusi.
6.
Apakah ada monopoli terhadap produk-produk yang akan diproduksi.
1.4.3.
Tahap Pengujian (Apraisal)
1.
Analisa pasar
Studi pasar
ini harus lebih mendalam untuk
mengetahui usaha yang
direncanakan dapat dilanjutkan atau tidak berkaitan dengan sumber bahan baku dan konsumen produk
yang dihasilkan.
2.
Analisa teknis
Dalam analisa
teknis, informasi yang diperlukan terdiri
dari:
a.
Informasi pasar
·
Perkiraan penjualan
·
Lokasi pemakai/konsumen
·
Pelayanan yang dibutuhkan.
b.
Informasi produk
·
Desain dan spesifikasi produk
·
Tingkatan kualitas
·
Kebutuhan pelayanan.
c.
Informasi material
·
Spesifikasi material
·
Pengadaan material
·
Waktu penyerahan
·
Tempat pelayanan
d.
Analisa lainnya meliputi:
·
Kemampuan dalam pengadaan modal
· Kemampuan dalam pengadaan tenaga kerja dan lain-lain.
3.
Analisa Finansial
Langkah-langkah
yang diperlukan dalam analisa finansial:
a. Rencana/target penjualan
b. Hasil/pendapatan
c. Biaya-biaya meliputi:
·
Biaya tetap, yaitu biaya yang besarnya tidak ditentukan oleh
banyak sedikitnya produksi.
· Biaya operasional, yaitu biaya yang
digunakan pada proses produksi.
· Penyusutan, yaitu biaya yang dikeluarkan
untuk cadangan pembelian investasi bahan baku.
·
Pembayaran hutang/kredit.
·
Dan lain-lain.
Untuk dapat merencanakan dan menganalisa proyek
yang efektif, harus mempertimbangkan
banyak aspek yang secara bersama-sama menentukan keuntungan yang
diperoleh dari suatu penanaman investasi
tertentu. Masing-masing aspek saling berhubungan dengan yang lainnya, dan suatu keputusan
mengenai suatu aspek akan mempengaruhi putusan-putusan terhadap aspek-aspek
lainnya. Seluruh aspek harus dipertimbangkan setiap saat dalam perencanaan proyek. Ada enam aspek yang perlu dilihat dalam analisa dan perencanaan proyek yaitu
aspek teknis, kelembagaan, sosial, komersial, finansial dan ekonomi yang
diuraikan sebagai berikut:
1.5.1.
Aspek Teknis
Analisa
secara teknis berhubungan dengan input (penyediaan faktor-faktor produksi) dan
output (produksi), secara teknis harus dapat dilaksanakan, tenaga teknis yang
baik harus tersedia, berapa banyak staf
yang memadai untuk dapat beroperasinya kegiatan (pabrik).
1.5.2.
Aspek Kelembagaan-Manajerial
Untuk dapat dilaksanakan, suatu proyek harus dihubungkan dengan
kelembagaan-kelembagaan yang ada ditempat proyek. Struktur organisasi yang
dibuat harus dapat mencerminkan efisiensi dan efektifitasnya, serta harus
berjalan sesuai rencana.
1.5.3.
Aspek Sosial
Yang dianalisa pada aspek sosial adalah budaya-budaya setempat,
adat istiadatnya jangan sampai berbenturan dengan pelaksanaan kegiatan, hal
lain adalah masyarakat disekitar, apakah dapat menjadi sumber tenaga sehingga
tidak terjadi kecemburuan sosial dan banyak lagi faktor-faktor sosial lainnya.
1.5.4.
Aspek Komersial
Yang termasuk aspek komersial adalah dari sudut input rencana-rencana
yang cocok harus dibuat untuk memperoleh input yang paling murah. Dari sudut
output harus dibuat rencana pemasaran yang paling menguntungkan, pasarnya
dimana, seberapa besar porsi (share) keseluruhan pasar yang akan dikuasai
proyek.
Apakah produk untuk tujuan konsumsi domestik atau ekspor. Selain
itu proyek juga harus melihat masalah pengaturan usaha untuk memperoleh
peralatan dan perbekalan proyek.
1.5.5.
Aspek Finansial
Analisa finansial mencakup
rencana anggaran belanja
perusahaan, rencana pendapatan dan
keuntungan. Modal usaha yang digunakan apakah milik sendiri atau modal
pinjaman, proyek juga perlu dianalisa dengan standar-standar yang dapat memberi
gamabaran layak tidaknya untuk dikerjakan, juga penting dilihat kenaikan
pendapatan atau “manfaat tambahan bersih” (net incremental benefit) dari
proyek.
1.5.6.
Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi yaitu
mengenai pengaruh (kontribusi yang nyata dari proyek terhadap pembangunan
perekonomian secara keseluruhan dan apakah kontribusinya cukup besar dalam
menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan. Sudut pandang yang diambil dalam
analisa ekonomi adalah masyarakat secara keseluruhan.
Dalam analisa ekonomi, berbeda dengan analisa finansial walaupun
keduanya memiliki obyek analisa yang sama. Dalam analisa ekonomi, pajak dan
subsidi diperlukan sebagai pembayaran
transfer, harga yang digunakan adalah harga bayangan (shadow price) atau
harga buku (accounting price) bukan harga pasar. Bunga terhadap modal tidak
pernah dipisahkan dan dikurangkan dari hasil bruto karena bunga modal merupakan
bagian dari hasil keseluruhan (total return) terhadap modal yang tersedia untuk
masyarakat secara keseluruhan.
1.6.
Siklus Suatu Proyek
Siklus suatu proyek (Project Cycle) adalah seluruh rangkaian dasar
dalam perencanaan dan pelaksanaan
proyek. Siklus proyek dapat dibagi
menjadi: Identifikasi, Persiapan dan
analisa, Penilaian (penaksiran), Pelaksanaan (implementasi) dan evaluasi.
1.6.1.
Identifikasi
Untuk memperoleh proyek yang potensial
diperlukan identifikasi untuk
mendapatkan segala informasi yang
diperlukan, semakin banyak informasi dan data yang diperoleh semakin banyak
pertimbangan yang dapat memberikan hasil yang baik, identifikasi meliputi, usul
dan pendapat dari para ahli, sumber bahan-bahan yang diperlukan proyek,
sektor-sektor yang diberi prioritas dan kondisi-kondisi yang menunjang kegiatan
proyek.
1.6.2.
Persiapan dan Analisa
Proses ini meliputi semua pekerjaan yang
perlu untuk membawa proyek tersebut bisa segera dilaksanakan: Studi kelayakan yang didasarkan atas data identifikasi, analisa
finansial dan ekonomi, proyek yang dipilih terus dimantapkan untuk
dilaksanakan.
1.6.3.
Penilaian (Penaksiran)
Setelah
suatu proyek dipersiapkan, langkah selanjutnya adalah penilaian atau pengkajian
terhadap data atau hasil analisa dengan tujuan untuk memberikan kesempatan
memeriksa kembali tiap-tiap aspek dari suatu rencana proyek. Apabila hasil penilaian masuk akal (rasional) maka proyek dapat
dimulai, tetapi apabila ditemukan kekurangan yang cukup serius, maka perlu
merubah atau mengembangkan rencana yang sama sekali baru.
1.6.4.
Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan bagian yang terpenting dari siklus
proyek. Pelaksanaan proyek tidak lepas
dari perencanaan karena dengan rencana yang baik memungkinkan untuk
dilaksanakan dan keuntungan yang
diharapkan suatu proyek haruslah luwes karena mungkin saja terjadi
perubahan dari rencana yang disebabkan
oleh kondisi ekonomi atau faktor-faktor lainnya.
Pelaksanaan suatu proyek dapat
dibagi menjadi 3 (tiga) periode yaitu:
1. Penanaman modal utama ( untuk proyek pertanian 3 – 5 tahun).
2.
Pengembalian modal dan
3.
Periode keuntungan.
1.6.5.
Evaluasi
Pada
tahap ini analisis mempelajari elemen-elemen penyebab kesuksesan dan kegagalan
proyek. Evaluasi
merupakan alat penting bagi manajer dalam proyek yang sedang berjalan. Evaluasi dimulai dari perencanaan sampai
akhir dari suatu proyek. Pelaksanaan
evaluasi dapat dilakukan oleh banyak pihak yang berbeda dan hasil evaluasi
diharapkan adanya rekomendasi yang telah
dipertimbangkan secara cermat.
|
|
|
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
![]() |
||||||
|
BUAT SIMULASI PROJECT PERTANIAN SATU SIKLUS, TANAMAN MUSIMAM, TAHUNAN, ATAU INPUT FAKTOR PRODUKSI SEPERTI TK LUAR DAERAH MEMPUNYAI SKILL..READER PASTI BERTAMBAH FAHAM
BalasHapusJika Anda memiliki masalah keuangan, sekarang saatnya Anda tersenyum. Anda hanya perlu menghubungi Bpk. Benjamin dengan jumlah yang ingin Anda pinjam dan periode pembayaran yang sesuai untuk Anda dan Anda akan memiliki pinjaman dalam waktu kurang dari 48 jam. Saya hanya mendapat manfaat untuk keenam kalinya pinjaman 700 ribu dolar untuk jangka waktu 180 bulan dengan kemungkinan membayar sebelum tanggal kedaluwarsa. Lakukan kontak dengannya dan Anda akan melihat bahwa dia adalah orang yang sangat jujur dengan hati yang baik. Surelnya adalah lfdsloans@lemeridianfds.com dan nomor telepon WhatApp-nya adalah + 1-989-394-3740
BalasHapus